Rabu, 28 November 2012

Metode Penelitian PAI



BAB  I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Top of Form
Bottom of Form
Dalam dunia pendidikan perguruan tinggi di kenal istilah tri darma perguruan tinggi, yakni: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sabab itu sudah semestinya seorang lulusan perguruan tinggi selain memiliki pendidikan yang berkwalitas juga harus mampu membuat penelitian yang berkwalitas sebagai wujud aplikasi pendidikan yang diperolehnya.
Dalam membuat penelitian ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan difahami terlebih dahulu. Diantaranya adalah : Mengetahui tentang Penelitian, Langkah – Langkah Penelitian, Proses Penelitian, dan mampu membahasakan penelitian tersebut dalam bahasa tulis secara sistematis. Selain itu, para peneliti juga harus mengetahui tujuan dan fungsi dari penelitian itu sendiri, sehingga langkah – langkah dan prosesnya jelas,  serta terarah pada tujuan yang dimaksud. Dalam konteks ini tujuan yang dimaksud yaitu tentang pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

B.  Rumusan masalah
1. Apa Metode Penelitian itu?
2. Apa fungsi dan tujuan dari penelitian?
3. Bagaimana bentuk peran dari sebuah metode penelitian ketika objek penelitiannya  Pendidikan Agama Islam?

  1. Tujuan
Penulisan dari makalah ini bertujuan untuk mengetahui defenisi dari Metode Penelitian , fungsi, dan tujuannya, serta mengetahui bentuk peran dari sebuah metode penelitian ketika objek yang diteliti berupa Pendidikan Agama Islam




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris (cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia), dan sistematis (langkah-langkah bersifat logis).[1]
 Dr. Rianto Adi menjelaskan bahwa metodologi penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang – jenjang yang harus dilalui dalam data proses penelitian. Atau ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.[2]
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua ( 1991 ): penelitian adalah pemeriksaan yang teliti; penyidikan; atau kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistamatis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip–prinsip umum. Sedang metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.
Dengan demikian, Metodologi penelitian merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode yang sistematis dan  terorganisir untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban, serta meningkatkan sejumlah pengetahuan tentang keilmuan.





B.     Fungsi dan Tujuan Penelitian
Pada hakikatnya penelitian mempunyai beberapa fungsi di antaranya; menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Namun secara rinci berfungsi sebagai berikut;[3]
a.       Penjajagan (eksploratif) : penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang belum ada. Dengan demikian penelitian mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu.
b.      Pengujian (verifikatif) : penelitian berfungsi untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
c.       Pengembangan (developmental) : penelitian berfungsi mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Sesuai dengan fungsi tersebut, maka tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu: bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan[4]. Penemuan artinya, data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul – betul baru yang sebelumnya belum pernah di ketahui. Pembuktian artinya, data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Sedang pengembangan artinya memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Dengan demikian, apabila objek penelitiannya berupa pendidikan Agama Islam maka yang bersifat penemuan misalnya, menemukan metode mengajar materi Fiqh yang efektif, efisien dan menyenangkan; media pendidikan, system evaluasi, kereteria guru Agama yang professional, dan lain sebagainya. Penelitian yang bersifat pengembangan misalnya, mengembangkan metode mengajar yang telah ada sehingga menjadi lebih efektif. Penelitian yang bersifat pembuktian, misalnya membuktikan keragu – raguan terhadap metode mengajar yang diimpor dari luar apakah efektif untuk diterapkan di Indonesia atau tidak.
Secara umum data yang telah dihasilkan dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memcahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, sedang mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
Penelitian yang akan digunakan untuk memahami masalah misalnya, penelitian tentang sebab – sebab mengapa pendidikan agama tidak memberikan dampak signifikan terhadap perubahan moral  anak didik, mengapa penduduk Indonesia mayoritas Islam  tapi yang berprilaku Islami minoritas.
Penelitian yang sifatnya memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk menemukan model pendidikan agama Islam yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas sumberdaya yang Islami.
Penelitian yang bersifat antisipasi masalah, misalnya penelitian untuk mencari cara agar setelah pengumuman ujian atau kenaikan kelas anak–anak tidak mengekspresikanya dengan berhura–hura di jalan, tapi membuat acra–acara yang syarat akan nilai–nilai keislaman, misalnya tasyakuran bersama mengundang semua guru.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa, metode penelitian pendidikan Islam dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,dan dapat dibuktikan suatu pengetahuan tentang pendidikan Islam sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan Islam.

C.     Jenis – Jenis Metode Penelitian
Jenis–jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan objek yang diteliti.
Berdasarkan tujuan, penelitian diklasifikasikan kembali menjadi penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian pengembangan. Sedang berdasarkan tingkat kealamiahan, diklasifikasikan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.  
Dalam metode Penelitian Pendidikan Agama Islam, bisa diambil contoh misalnya metode penelitian  yang berdasarkan tujuan, yaitu; mengapa materi bahasa arab kurang begitu diminati oleh anak–anak.   Mengapa materi aqidah akhlaq tidak sampai memberikan pengaruh signifikan pada sikap anak–anak. Penelitian inilah yang disebut dengan metode penelitian terapan, sebab salah satu tujuan dari penelitian ini menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah–masalah peraktis.
Adapun metode penelitia yang berdasarkan tingkat kealamiahan, misalnya mengapa ketika membersihkan najis mughaladhah (najis kategori berat) cara membersihkannya harus tujuh kali basuhan dan salah satunya dicampur dengan debu, dan mengapa harus menggunakan debu.  Penelitian inilah yang disebut eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh tertentu pada suatu objek yang diteliti.
Sedangkan secara terperinci jenis–jenis penelitian terbagi atas beberapa hal, yaitu;
1.      Berdasarkan Bidang: Penelitian Akademik, Penelitian Profesional, Penelitian Institusional
2.      Berdasarkan Tujuan: Penelitian Murni, Penelitian Terapan.
3.      Berdasarkan Metode: Survey, Expostfacto, Eksperimen, Naturalistik, Policy Research, Action Research, Avaluasi, Sejarah, R&D.
4.      Berdasarkan Tingkat Explanasi : Deskriptif, Komparatif, Asosiatif.
5.      Berdasarkan Waktu: Cross Sectional, Longitudinal.

D.    Metode Penelitian Kuantitatif  Dan Kualitatif
Di sisi lain, metode penelitian terbagi atas dua istilah, yaitu metode tradisional, yang sering dikenal dengan nama metode kuantitatif, dan metode baru, yang dikenal dengan nama metode kualitatif. Metode kuantitatif disebut metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.  Sedangkan metode kualitatif disebut metode baru, karena popularitasnya masih belum lama dan sering digunakan oleh para ahli peneliti.  
Adapun metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka – angka dan analisis serta menggunakan statistik[5].
Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti sebagai instrument kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni, dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan[6].
Unutuk pembahasan lebih lengkapnya tentang penjelasan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ini akan diulas luas  oleh para pemakalah berikutnya.
















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian Pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid tentang pengajaran dan pembelajaran dalam dunia  pendidikan, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan, dalam konteks ini yaitu tentang Pendidikan Agama Islam, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah yang ada dalam pendidikan Islam.

B. Saran
Makalah yang ada di tangan anda ini adalah tak ubahnya satu butir pasir di tengah padang sahara atau satu titik percikan embun dari tetes air hujan. Masih banyak buku - buku atau refrensi lain yang perlu anda pelajari  untuk melengkapi pengetahuan dan pemahaman tentang materi ini. Makalah ini bukanlah segalanya, tapi segalanya insyaalah butuh paham makalah ini.















DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D: Alfabeta: bandung: 2010.
Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum : Granit: Jakarta: 2004.
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian  12/03/2012,15:10




















     [1] Prof. Dr. Sugiyono : MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & : Alfabeta : bandung : 2010. Hlm. 3
[2] Ibid: Hlm. 3

     [3]. Dr. Rianto Adi: Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum: Granit: Jakarta: 2004. Hlm. 1
     [4] Prof. Dr. Sugiyono: MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D : Alfabeta: bandung: 2010:Hlm. 5
[5] Ibid: Hlm. 14
[6] Ibid: Hlm. 15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar