BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan perguruan tinggi di kenal istilah tri
darma perguruan tinggi, yakni: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Sabab itu sudah semestinya seorang lulusan perguruan tinggi selain
memiliki pendidikan yang berkwalitas juga harus mampu membuat penelitian yang
berkwalitas sebagai wujud aplikasi pendidikan yang diperolehnya.
Dalam membuat penelitian ada banyak hal yang perlu
diperhatikan dan difahami terlebih dahulu. Diantaranya adalah : Mengetahui tentang Penelitian,
Langkah – Langkah Penelitian, Proses Penelitian, dan mampu membahasakan
penelitian tersebut dalam bahasa tulis secara sistematis. Selain itu, para
peneliti juga harus mengetahui tujuan dan fungsi dari penelitian itu sendiri, sehingga
langkah – langkah dan prosesnya jelas,
serta terarah pada tujuan yang dimaksud. Dalam konteks ini tujuan yang
dimaksud yaitu tentang pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
B. Rumusan masalah
1. Apa Metode Penelitian itu?
2. Apa fungsi dan tujuan dari penelitian?
3. Bagaimana bentuk peran dari sebuah metode penelitian
ketika objek penelitiannya Pendidikan
Agama Islam?
- Tujuan
Penulisan dari makalah ini bertujuan untuk mengetahui
defenisi dari Metode Penelitian , fungsi, dan tujuannya, serta mengetahui
bentuk peran dari sebuah metode penelitian ketika objek yang diteliti berupa
Pendidikan Agama Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode Penelitian
Secara umum metode
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci
yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan
tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris (cara yang dilakukan dapat diamati
oleh indera manusia), dan sistematis (langkah-langkah bersifat logis).[1]
Dr. Rianto Adi menjelaskan bahwa metodologi
penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang – jenjang yang harus dilalui dalam
data proses penelitian. Atau ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.[2]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua
( 1991 ): penelitian adalah pemeriksaan yang teliti; penyidikan; atau kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistamatis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis untuk mengembangkan prinsip–prinsip umum. Sedang
metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.
Dengan demikian, Metodologi
penelitian merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode yang
sistematis dan terorganisir untuk
menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban, serta meningkatkan
sejumlah pengetahuan tentang keilmuan.
B.
Fungsi dan Tujuan Penelitian
Pada hakikatnya penelitian mempunyai
beberapa fungsi di antaranya; menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran
suatu pengetahuan. Namun secara rinci berfungsi sebagai berikut;[3]
a.
Penjajagan
(eksploratif) : penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang belum ada.
Dengan demikian penelitian mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu.
b.
Pengujian
(verifikatif) : penelitian berfungsi untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan
yang sudah ada.
c.
Pengembangan
(developmental) : penelitian berfungsi mengembangkan pengetahuan yang sudah
ada.
Sesuai
dengan fungsi tersebut, maka tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu: bersifat
penemuan, pembuktian, dan pengembangan[4]. Penemuan artinya, data yang diperoleh dari
penelitian itu adalah data yang betul – betul baru yang sebelumnya belum pernah
di ketahui. Pembuktian artinya, data yang diperoleh itu digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Sedang pengembangan artinya memperdalam dan memperluas
pengetahuan yang telah ada.
Dengan
demikian, apabila objek penelitiannya berupa pendidikan Agama Islam maka yang
bersifat penemuan misalnya, menemukan metode mengajar materi Fiqh yang efektif,
efisien dan menyenangkan; media pendidikan, system evaluasi, kereteria guru
Agama yang professional, dan lain sebagainya. Penelitian yang bersifat
pengembangan misalnya, mengembangkan metode mengajar yang telah ada sehingga
menjadi lebih efektif. Penelitian yang bersifat pembuktian, misalnya membuktikan
keragu – raguan terhadap metode mengajar yang diimpor dari luar apakah efektif
untuk diterapkan di Indonesia
atau tidak.
Secara umum data yang telah
dihasilkan dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah yang ada. Memahami berarti memperjelas suatu masalah
atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memcahkan
berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, sedang mengantisipasi berarti
mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
Penelitian yang akan digunakan
untuk memahami masalah misalnya, penelitian tentang sebab – sebab mengapa
pendidikan agama tidak memberikan dampak signifikan terhadap perubahan
moral anak didik, mengapa penduduk Indonesia
mayoritas Islam tapi yang berprilaku Islami
minoritas.
Penelitian yang sifatnya
memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk menemukan model pendidikan agama Islam
yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas sumberdaya yang Islami.
Penelitian yang bersifat
antisipasi masalah, misalnya penelitian untuk mencari cara agar setelah
pengumuman ujian atau kenaikan kelas anak–anak tidak mengekspresikanya dengan
berhura–hura di jalan, tapi membuat acra–acara yang syarat akan nilai–nilai keislaman,
misalnya tasyakuran bersama mengundang semua guru.
Berdasarkan uraian di atas
dapat dikemukakan bahwa, metode penelitian pendidikan Islam dapat diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan,dan dapat dibuktikan suatu pengetahuan tentang
pendidikan Islam sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan Islam.
C.
Jenis – Jenis Metode Penelitian
Jenis–jenis metode penelitian dapat
diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan objek yang diteliti.
Berdasarkan tujuan, penelitian diklasifikasikan
kembali menjadi penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian
pengembangan. Sedang berdasarkan tingkat kealamiahan, diklasifikasikan menjadi
metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.
Dalam metode Penelitian Pendidikan Agama
Islam, bisa diambil contoh misalnya metode penelitian yang berdasarkan tujuan, yaitu; mengapa
materi bahasa arab kurang begitu diminati oleh anak–anak. Mengapa materi aqidah akhlaq tidak sampai memberikan
pengaruh signifikan pada sikap anak–anak. Penelitian inilah yang disebut dengan
metode penelitian terapan, sebab salah satu tujuan dari penelitian ini menguji
dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah–masalah
peraktis.
Adapun metode penelitia yang
berdasarkan tingkat kealamiahan, misalnya mengapa ketika membersihkan najis
mughaladhah (najis kategori berat) cara membersihkannya harus tujuh kali
basuhan dan salah satunya dicampur dengan debu, dan mengapa harus menggunakan
debu. Penelitian inilah yang disebut
eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh tertentu
pada suatu objek yang diteliti.
Sedangkan
secara terperinci jenis–jenis penelitian terbagi atas beberapa hal, yaitu;
1. Berdasarkan
Bidang: Penelitian Akademik,
Penelitian
Profesional, Penelitian Institusional
2. Berdasarkan
Tujuan: Penelitian Murni, Penelitian Terapan.
3. Berdasarkan
Metode: Survey, Expostfacto, Eksperimen, Naturalistik, Policy Research, Action
Research, Avaluasi, Sejarah, R&D.
4. Berdasarkan
Tingkat Explanasi : Deskriptif, Komparatif, Asosiatif.
5. Berdasarkan
Waktu: Cross Sectional, Longitudinal.
D.
Metode
Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
Di
sisi lain, metode penelitian terbagi atas dua istilah, yaitu metode
tradisional, yang sering dikenal dengan nama metode kuantitatif, dan metode
baru, yang dikenal dengan nama metode kualitatif. Metode kuantitatif disebut metode
tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Sedangkan metode kualitatif disebut metode baru, karena popularitasnya
masih belum lama dan sering digunakan oleh para ahli peneliti.
Adapun
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, metode ini digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umunya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini disebut kuantitatif
karena data penelitian berupa angka – angka dan analisis serta menggunakan
statistik[5].
Sedangkan metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme,
metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti
sebagai instrument kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara purposive
dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik,
karena proses penelitian lebih bersifat seni, dan disebut sebagai metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi
terhadap data yang ditemukan di lapangan[6].
Unutuk pembahasan lebih
lengkapnya tentang penjelasan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ini
akan diulas luas oleh para pemakalah berikutnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Metode penelitian Pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid tentang pengajaran dan pembelajaran dalam dunia pendidikan, dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan, dalam konteks ini yaitu tentang
Pendidikan Agama Islam, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah yang ada dalam pendidikan Islam.
B. Saran
Makalah yang ada di tangan anda
ini adalah tak ubahnya satu butir pasir di tengah padang sahara atau satu titik percikan embun
dari tetes air hujan. Masih banyak buku - buku atau refrensi lain yang perlu
anda pelajari untuk melengkapi
pengetahuan dan pemahaman tentang materi ini. Makalah ini bukanlah segalanya,
tapi segalanya insyaalah butuh paham makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Sugiyono, MetodePenelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D: Alfabeta: bandung: 2010.
Adi, Rianto, Metodologi
Penelitian Sosial Dan Hukum : Granit: Jakarta: 2004.
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian 12/03/2012,15:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar