Rabu, 05 Desember 2012

Implikasi Teori Belajar


BAB I
A.      prolog
Dewasa ini, peranan pendidik dalam menyampaikan pengajaran yang bermakna kepada anak didiknya sangat dipengaruhi oleh teori pembelajaran yang menjadi asas pegangannya. Seorang pendidik akan menggunakan kaedah pengajaran yang paling efisyen bagi menjamin berlakunya pembelajaran di kalangan murid- muridnya. Secara umum tujuan pembelajaran adalah membuat  perubahan tingkah laku, kemahiran pola fikir serta pengembangan diri kepada perubahan yang lebih positif.
Perkembangan teori pembelajaran hendaknya dipahami oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai. Dengan memahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran dan pengajaran. Dengan  demikian, pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan menghasilkan out put-out put yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut ada Teori-teori belajar yang perlu diperhatikan. Secara umum teori tersebut dibagi menjadi tiga yaitu; teori  behavioristik, kognitif, dan humanistik. Masing-masing  jenis teori pembelajaran tersebut mempunyai prinsip dan pemfokusan yang berlainan, bahakan implikasinya pun juga berbeda.
Berikut sekilas pengertian tiga macam teori pembelajaran
a). Teori Behavioristik
Behavioristik  merupakan salah satu pendekatan teori pembelajaran yang bertujuan untuk memahami perilaku individu. Behavioristik memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah saja, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behavioristik tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu pembelajaran. Menurut teori ini peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behavioristik  tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkunga
 b). Teori Humanistik
Humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia daripada berfokus pada “ketidaknormalan” atau “sakit” seperti yang dilihat oleh teori psikoanalisa Freud. Pendekatan ini melihat kejadian setelah “sakit” tersebut sembuh, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif setelah ia “jatuh”. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia, dan para pendidik yang beraliran humanistik ini biasanya memfokuskan penganjarannya pada pembangunan kemampuan positif.

c). Teori Kognitif:
Teori ini  menekankan lima konsep asas yaitu skema, adaptasi, keseimbangan, asimilasi dan akomodasi. Menurut teori ini, isi kandungan hendaklah disusun mengikuti perkembangan kognitif kanak-kanak, dan yang paling relevan adalah  dari konkrit kepada abstrak, dekat kepada jauh, mudah kepada yang sulit, senang kepada yang susah dan kasar kepada yang halus.
Guru yang baik menurut teori ini adalah : Guru yang memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis, mampu berhubungan dengan siswa dengan mudah dan wajar.Ruang kelas lebih terbuka dan mampu menyesuaikan pada perubahan. Sedangkan guru yang tidak efektif adalah guru yang memiliki rasa humor yang rendah ,mudah menjadi tidak sabar ,suka melukai perasaan siswa dengan komentr ysng menyakitkan,bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada.


BAB II
A.A.    Aplikasi dari tiga teori pembelajaran
Adapun plikasi dari tiga macam teoti tersebut adalah
  1.  Aplikasi Teori Behavioristik
Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan perilaku dapat berwujud sesuatu yang konkret atau yang non konkret, berlangsung secara mekanik dan memerlukan penguatan. Aplikasi teori belajar behavioristik dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal;  seperti tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Adapun aplikasi teori ini  menurut tokoh-tokoh psikologi pembelajaran antara lain adalah :
a. Aplikasi Teori Pavlov
Contohnya yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap murid-muridnya, sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.
b. Aplikasi Teori Thorndike
 Sebelum guru dalam kelas mulai mengajar, maka anak-anak disiapkan mentalnya terlebih dahulu. Misalnya anak disuruh duduk yang rapi, tenang dan sebagainya.
 Contoh; Guru mengadakan ulangan yang teratur, bahkan dengan ulangan yang ketat atau sistem drill.
Guru memberikan bimbingan, pemberian hadiah, pujian, bahkan bila perlu hukuman sehingga memberikan motivasi proses belajar mengajar.
c. Aplikasi Teori Skinner
Guru mengembalikan dan mendiskusikan pekerjaan siswa yang telah diperiksa dan dinilai sesegera mungkin.
Jadi, intinya adalah jadikanlah suasan pembelajaran seefektif mungkin serta efisien.
  2.  Aplikasi Teori Humanistik
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit dalam  metode-metode yang diterapkan selama proses pembelajaran berlangsung. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator dan motivator bagi para siswanya. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa memotivasi untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
            Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
            Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umum dilalui adalah :
1.      Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2.      Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur       dan positif.
3.      Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
4.      Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
5.      Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6.      Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7.      Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8.      Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
3. Aplikasi  Teori Kognitif
Menurut teori kognitif, guru perlu menyediakan BBM (Bahan Buat Mengajar) yang berbentuk besar, dan benda-benda yang senang dilihat dan disentuh. Adalah lebih baik sekiranya bahan pengajaran tersebut berdasarkan pengetahuan yang biasa dan mudah dikenal oleh mereka. Contohnya, guru ingin mengajarkan tentang buah-buahan, guru membawa dan menunjukkan buah-buahan serta menyuruh murid satu persatu untuk menyentuh, melihat, mencium aroma buah tersebut. Pendekatan seperti ini akan menjadikan murid lebih mudah mengingat apa yang dipelajari pada hari itu.
Bagi murid yang mengalami masalah daya tangkap agak cepat, guru perlu lebih peka dalam penyediaan rancangan pengajaran. Jika murid-murid sudah menguasai konsep terlebihdahulu, maka guru tersebut perlulah meningkatkan tahap pembelajaran kepada sifat egosentrik. Jika murid sudah mampu menguasai nama-nama benda yang sedang diajarkan maka selanjutnya pindah pada tahap pengenalan manfaat dari benda tersebut kemudian cara mengunakannya dan seterusnya. Contoh, guru ingin  mengajarkan tentang tanaman padi, maka guru harus membawa beberapa butir gabah untuk dikenalkan kepada mereka, masing –masing anak diberi beberapa butir lalu guru menjelaskan panjang lebar tentang tanaman padi mulai dari proses menyemai, menanam, merawat sampai benjadi sebutir gabah seperti yang mereka pegang. Anak yang lebih paham tentang tahapan-tahapan tersebut, guru dengan sabar dan pelan –pelan menjelaskan bahwa tanaman padi tidak cukup hanya samapai pada gabah untuk bisa kita ambil manfaatnya, tapi masih ada tahapan lagi untuk menjadi beras dan menjadi nasi. Langkah-langkah dan proses perpindahan dari satu tahap ketahap yang lain guru harus mnejelaskan secara detai dan mudah difaham.  Dengan seperti itu pemikiran anak – anak akan selalu aktif dan berkembang karena telah terangsang untuk bernalar.
Selain daripada itu juga, murid-murid perlu diajar mengikuti subjek yang telah disusun dan diperingkatkan. Pemeringkatan tersebut hendaknya dimulai dari tahap yang senang kepada susah, yang mudah kepada yang sullit. Hal yang demikian untuk merangsang dan memancing minat mereka sehingga nantinya mereka akan menemukan kesenangan dalam belajar.  Contohnya dalam mengajar operasi tambah dalam matematika, guru perlu memulai dengan angka yang paling kecil, yaitu angka nol atau satu kemudain angka dua dan seterusnya. Setelah murid-murid mampu menguasainya, barulah guru memberikan soalan yang melibatkan angka dari kecil pada angka lebih besar atau dari yang besar kepada angka yang lebih kecil.


B. Manfaat dari beberapa teori belajar di atas adalah
         1.  Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar
         2. Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran,
         3. Memandu guru untuk mengelola kelas,
       4. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa
         5.yang telah dicapai,
         6.Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif,
         7. Membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat
         8 mencapai hasil prestasi yang maksimal.
Implikasi perkembangan teori pembelajaran sekarang sangatlah beragam. Guru dapat menerapkan menurut aliran-aliran teori tertentu. Seperti teori behavioristik dalam pembelajaran guru memperhatikan tujuan belajar, karakteristik siswa, dan sebagainya.

BAB III
kesimpulan                                   
 Teori belajar behavioristic,  humanistic dan kognitif memiliki ciri khas masing-masing . Teori belajar humanistic  berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang perilakunya bukan sudut pandang pengamatannya. Tujuan utama para pendidik adalah mambantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing- masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik & membantu dalam mewujudkan potensi- potensi yang ada pada diri mereka.Sedangkan teori belajar behavioristik merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons yang menyebabkan siswa mempunyai pengalaman baru. Aplikasinya dalam pembelajaran adalah bahwa guru memiliki kemampuan dalam mengelola hubungan stimulus respons dalam situasi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Sedang teori kognitif adalah lebih menekankan lima konsep asas yaitu skema, adaptasi, keseimbangan, asimilasi dan akomodasi. Aplikasinya adalah memperkenalkan mereka tentag sesuatu  dari yang konkrit kepada abstrak, dekat kepada jauh, mudah kepada yang sulit, senang kepada yang susah dan kasar kepada yang halus, dan seterusnya. Maka dengan demikian, anak akan cepat berkembang daya fikirnya dan mampu untuk bernalar.

Selasa, 04 Desember 2012

10 Rahasia Wanita Idaman Pria



Arman Coy
1. Percaya diri
Pria menyukai perempuan yang berjalan dengan penuh kepercayaan diri, dan membuat kontak mata dengan lingkungan sekitarnya.
Perempuan yang percaya diri dengan penampilan dan kemampuannya punya kemampuan untuk beradaptasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang kurang percaya diri. Bagi pria sangat menyenangkan memiliki pasangan yang bisa menempatkan diri, dan memiliki kemandirian, dibandingkan dengan perempuan yang selalu harus ditemani dan bergantung terus-menerus pada pria.
2. Punya selera humor yang baik
Tidak ada orang yang ingin bersama dengan orang yang memiliki kepribadian yang membosankan. Pria akan mudah tertarik pada perempuan yang senang tertawa dan punya selera humor yang baik. Mereka tidak ingin memiliki pasangan yang selalu berpikir negatif tentang segala hal, dan merasa sulit untuk menikmati diri sendiri. Perempuan yang selalu ceria dan memiliki pandangan positif selalu menarik bagi pria.
3. Rapi
Tidak ada yang menyangkal bahwa penampilan adalah faktor penting. Tak bisa dipungkiri pula bahwa ini adalah hal pertama yang dilihat pria dari para perempuan. Kebanyakan pria juga tertarik dengan perempuan yang bisa merawat diri, termasuk memiliki rambut yang terawat dan cara berbusana yang tidak asal-asalan. Perempuan yang sehat dengan tubuh yang bugar akan lebih menarik bagi pria.
4. Mandiri
Kemandirian seorang perempuan adalah hal yang paling menarik bagi pria. Perempuan yang mandiri berarti memiliki kehidupan sendiri dan tidak bergantung pada pria. Pria memang menikmati perhatian Anda, namun ketika Anda tidak mandiri, tidak memiliki kehidupan sendiri, dan selalu berada di sekitar pasangannya, mereka akan merasa bosan dan risih. Pria juga membutuhkan ruang untuk mereka sendiri.

5. Pengertian
Pria menginginkan perempuan yang pengertian, yang bisa menerima mereka apa adanya, dan berharap Anda bersedia membuat beberapa penyesuaian kecil. Selain itu pria juga tidak menyukai perempuan yang cepat marah dan mengomel tanpa alasan. Pria mencari perempuan yang dapat mendukung dan menghargai mereka.

6. Jujur
Tentu saja pria ingin memiliki pasangan yang tidak suka berbohong dan setia kepadanya. Kriteria perempuan yang jelas dicari pria adalah setia dan cekatan.
Mereka ingin seseorang yang selalu mendampingi mereka dalam keadaan apapun.
7. Matang
Sifat kekanak-kanakan dan manja bukanlah masalah jika dilakukan sesekali, namun kebanyakan pria menyukai perempuan yang matang dan bisa menempatkan diri dalam pembicaraan. Pria menginginkan perempuan untuk memiliki beragam topik pembicaraan yang “normal”, selain masalah pakaian dan make-up.
8. Easy going
Pria mencari perempuan yang mudah bergaul dengan orang lain. Mereka menginginkan pasangan yang bisa diajak menghabiskan waktu bersama-sama tanpa takut untuk mengacaukan make-up-nya, santai, dan menyenangkan.
9. Perhatian
Pria menyukai perempuan yang penuh perhatian. Mengingat akan hal-hal kecil yang kurang penting, dan memberikan kejutan-kejutan manis sebagai tanda perhatian akan membuat pria terpesona. Misalnya membawakan bekal makan siang, atau sekadar mengingatkan untuk shalat. Namun pada saat yang sama para pria juga menginginkan ruang mereka, sehingga Anda harus menahan diri sedikit agar tidak berlebihan dalam mencurahkan perhatian.

10. Selalu mendukung
Pria mencari perempuan yang bisa mendukung mereka, terutama ketika mereka sedang menghadapi masalah. Pria menginginkan seseorang yang bisa mendengarkan keluh-kesah mereka tanpa membuatnya terpojok. Seseorang yang bisa memberinya saran yang obyektif dan bisa memberinya semangat untuk bangkit.

10 Rahasia Pria Idaman Wanita



10. Kecerdasan
Sadarkah Anda, saat ada pria yang cerdas dan tidak sombong, kita akan melihat ia sebagai seseorang yang sangat charming meski penampilannya tidak ikut tren sekalipun? Seorang rekan Kompas Female bahkan sempat tergelitik dan tersenyum-senyum saat mendengar seorang pria yang ia sukai berbicara menggunakan bahasa asing. Teman lain lagi malah jatuh cinta kepada suaminya karena pengetahuan si suami yang begitu banyak tentang sejarah kota-kota di dunia. Tentu, seorang pria terlihat lebih menarik jika ia bisa mengutarakan kecerdasannya dengan cara yang rendah hati, tidak sombong, dan bukan merendahkan orang lain.
9. Tantangan
Menurut situs askmen.com, wanita ternyata juga suka akan tantangan. Tak semua wanita suka dikejar-kejar. Kadang perempuan pun akan merasa tertarik kepada pria yang sedikit jual mahal. Hm, sama seperti pria yang juga suka wanita yang sedikit jual mahal, ya?

8. Perhatian
Yang ini sudah jelas. Perempuan sangat suka perhatian dari pria. Bahkan, menurut askmen.com, perempuan yang diberikan perhatian, seperti kata-kata bahwa ia tak suka Anda pergi dengan pria lain saja sudah cukup membuat Anda merasa diperhatikan. Meski hadiah-hadiah lucu juga akan membuat Anda merasa amat diperhatikan. Plus, perempuan suka ketika seorang pria memerhatikan detail kecil dalam dirinya, seperti perubahan dalam dandanan, baju yang baru Anda pakai, dan lainnya. Menurut mereka, pujian akan hal-hal kecil ini merupakan bentuk perhatian yang lebih menyenangkan ketimbang harus mendengar perempuan mengomel seharian. Hm….

7. Kedermawanan
Konon, ini merupakan salah satu cara lain pria membuat wanita tertarik (selain ketulusan hatinya). Perempuan-perempuan cantik tentu dengan sangat mudah mendapatkan apa yang ia mau dari pria mana pun. Jadi, mereka akan berusaha kreatif. Tidak dengan membanjiri perempuan cantik yang ia suka dengan hadiah, tetapi menunjukkan kedermawanan. Ternyata, kedermawanan seorang pria terhadap orang yang kurang beruntung bisa jadi daya tarik yang cukup besar. Bagi pria, jika ia mengajak Anda melakukan aktivitas sosial semacam ini tak hanya membuat Anda jatuh cinta, tetapi sekaligus membantu orang lain.

6. Jago dalam aktivitas percintaan
Tak cuma pria, wanita juga suka aktivitas percintaan. Wanita akan merasa ketergantungan pada pria yang jago dalam urusan percintaan, yang membuat mereka bisa merasa melayang, dan mengajar mereka untuk merasa sangat luar biasa. Jadi, tak heran kalau di kamarnya Anda menemukan buku-buku tentang cara memuaskan wanita. Atau ketika Anda sedang meminjam laptopnya, di kolom search engine muncul keyword seputar cara memuaskan wanita, atau cara berciuman yang benar, atau mungkin cara memanjakan wanita.

5. Romansa
Siapa yang mau berada dalam hubungan yang hambar.
Sebatas ada di sisi seseorang saja tidak cukup. Anda butuh keintiman, konektivitas, ada untuk satu sama lain secara utuh, baik fisik maupun psikologis. Bisa ada untuk satu sama lain dan bisa saling berkomunikasi dalam segala lapisan. Mengerti Anda dan kesukaan Anda. Tidak malu untuk mengungkapkan isi hatinya dalam bentuk yang mungkin dinilai norak olehnya sekalipun, seperti membuatkan lirik lagu, atau puisi, atau hal-hal lainnya. Hm, menyenangkan, ya?
4. Dominasi
Semandiri apa pun seorang wanita, ia akan merasa lebih nyaman dan aman jika ia tahu pasangannya bisa dipercaya dan cukup kokoh untuk ia sandari. Tanpa disadari, wanita ternyata memiliki ketertarikan terhadap pria yang sedikit dominan. Wanita ternyata akan merasa tertarik kepada pria yang tahu apa yang ia inginkan dan tidak ragu untuk mengejarnya. Namun, tentu dominasi yang dimaksud bukan tipe yang asertif dan membuat si wanita merasa terintimidasi atau tak nyaman, atau yang melewati batas si wanita. Tetapi, lebih pada dominasi dalam hal gairah dan tujuan hidup, bukan posesivitas.

3. Berkelas
Ternyata, perempuan juga merasa tertarik kepada pria yang memiliki nilai berkelas dalam hal-hal kultural, seni, etiket, film, musik, makanan, atau hal-hal lainnya tanpa terlihat membosankan.

2. Humor
Humor yang senada adalah salah satu hal penting dalam hubungan. Dalam situs askmen.com, humor merupakan salah satu kunci untuk menarik perhatian seorang perempuan dan memperbaiki kesalahan saat sudah menjadi kekasih si wanita incaran. Saran yang diutarakan situs itu kepada para pria adalah dengan menjaga humor yang sedikit pedas, sedikit sombong, dan sedikit percaya diri yang menarik, seperti gaya Pierce Brosnan dalam film The Thomas Crown Affair atau Tom Cruise dalam film Top Gun. Konon kata mereka, humor seperti ini membuat perempuan gemas.
1. Seru
Siapa sih yang senang duduk diam berdampingan selama berjam-jam. Ternyata, menurut survei yang dilakukan situs askmen.com itu, posisi pertama yang dicari dalam sosok pria yang menjadi idaman adalah pria yang seru, suka hal-hal penuh petualangan, tidak biasa, dan menyenangkan. Sebab, menurut mereka, pria yang senang hal-hal seru semacam ini bisa menciptakan suasana baru dan tidak terpaku pada rutinitas membosankan. Ternyata, menurut survei itu, wanita suka sesuatu yang menggugah perasaan mendebarkan dan baru. Sesuatu yang terlalu terpaku dan monoton membuat wanita bosan.